Rabu, 28 Maret 2012

12 PRINSIP ANIMASI

12 prinsip animasi

Pada asal mulanya animasi belum ada tentang 12 prinsip animasi.... mereka hanya mencoba menghidupkan obyek atau sesuatu yang ingin mereka hidupkan....dan mungkin itu tidak mudah, dan pastinya dilakukan dan dilatih berulang ulang.... sampai mereka paham betul tentang sesuatu tersebut (obyek yang dihidupkan)...nah lama -lama kelamaan mereka menemukan suatu pola atau rumusan tentang animasi (12 prinsip animasi)...nah berruntunglah kita...karena sudah ada pola dan rumusannya ( ngak perlu kita capek-capek melakukan penelitian dlll) dengan adanya 12 prinsip animasi itu akan mempermudah kita dalam belajar ber-animasi......tinggal kita mengaplikasikan kedalam karya.
Karya animasi yang baik adalah karya animasi yang hidup dan kalau kita lihat dari kaca mata keilmuan sekarang pastinya ada mengandung unsur 12 prinsip animasi.

ini gambaran singkat tentang 
 
12 prinsip animasi:  


1) Squash and Stretch ( Menekan dan Melentur)
Squash and stretch bisa membuat benda-benda hidup atau benda mati dibuat seolah-olah hidup, menjadi lebih ekspresif dan “bernyawa”, bergerak dengan lebih realistis.


2) Anticipation (Antisipasi)
Membuat setiap gerakan secara berurutan sehingga dapat dinikmati dan dimengerti oleh penonton.

3) Staging
(Penataan Gerak) Staging (Penataan gerak) adalah prinsip yang bersifat paling umum karena mencakup banyak area. Misalnya bagaimana mempresentasikan sebuah karakter agar dapat dikenal dengan baik oleh penonton. Termasuk ke dalamnya ekspresi yg ingin ditampilkan, mood yang ingin dibentuk, semua dapat dikomunikasikan dengan baik kepada penonton bila semua dibentuk dalam penataan gerak yang tepat dan jelas.

4) Straight Ahead and Pose to Pose
Merupakan dua pendekatan dalam menggambar animasi. Pada metode Straight Ahead, animator akan menggambar secara spontan gambar demi gambar setelah mengetahui story point. Dalam metode pose to pose, animator bekerja lebih terencana – - membuat gambar, gerakan, ukuran – - sedini mungkin, sejak awal sebelum mulai menggambar.

5) Follow Through and Overlapping Action
(Gerakan Mengikuti) Bila suatu karakter dalam sebuah scene berhenti bergerak, dia tidak akan berhenti secara tiba-tiba. Diperlukan penghitungan timing yang tepat. 
 
 6) Slow In and Slow Out
Merupakan pengaturan timing dan staging dalam suatu scene ke scene. Ada gerakan melambatkan di saat memulai sesuatu dan melambat ketika suatu objek di akhir gerakan.

7) Archs (Konstruksi Lengkung)
suatu pola gerak yang dinamis yaitu membentuk pola melengkung.

8) Secondary Action
(Gerakan Pedukung) Adalah gerakan-gerakan yang mendukung suatu ekspresi atau aksi agar lebih terlihat jelas. Misalkan Seorang yang sedang sedih akan mengusap tangannya keb wajah untuk menghapus air mata. Hal ini juga berkaitan dengan staging (penataaan gerak)
9) Timing

10) Exaggeration (Melebihkan)
Yang dimaksud dengan “melebih-lebihkan” sesuatu adalah membuat gambar dalam suatu aksi menjadi lebih meyakinkan atau lebih terlihat lucu. Misalnya Mickey yang mengendarai mobil butut, mobilnya berguncang dan berisik, lalu plat nomornya rontok dan pada saat belok bannya meletus.

11) Solid Drawing
 Adalah kemampuan menggambar yang baik dan benar. Dalam membuat komposisi gambar secara baik dan terlihat hidup.

12) Appeal (Daya Tarik)
Adalah suatu kualitas dimana orang dapat menikmati suatu gambar yang memikat, desain bagus, komunikatif dan memiliki magnet.

0 comments:

Posting Komentar